PENTINGNYA KEAMANAN DAN KESELAMATAN KERJA

Kecelakaan kerja yang memakan korban jiwa 11 Operator Gondola beberapa waktu lalu disebabkan karena sikap dan keamanan kerja yang terabaikan. Sistem keamanan kerja yang demikian dapat merusak citra konstruksi yang sedang membangun diri. 

Demikan dikatakan Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi (Pusbin KPK), BPKSDM Andreas Suhono saat membuka Pra Konvensi Studi Jabatan Kerja dan Penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia  Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi (RSKKNI) dan Materi Uji Kompetensi (MUK) Bidang Pekerjaan Bangunan Gedung, Kamis (4/9) di Jakarta.

Dalam dua bulan terakhir, tercatat 11 Orang Operator Gondola  tewas akibat kecelakaan kerja, antara lain tiga operator di Apartemen Kuningan, dua operator di Wilayah MT. Haryono, satu operator di Bandung, dan lima operator di kantor RCTI. Dari data Jamsostek terakhir (2007) angka kematian akibat kecelakaan kerja terjadi pada bidang konstruksi.

Isu keamanan kerja ini bisa merusak citra konstruksi yang sedang membangun diri. Tentunya perlu dicari solusi yang tepat untuk mengurangi angka kecelakaan dibidang konstruksi tersebut, ujar Andreas Suhono.

Lebih lanjut dikatakannya, salah satu yang diupayakan Pemerintah dalam hal ini Departemen PU adalah dengan melakukan Standarisasi dan sertifikasi terhadap tenaga kerja terampil bidang konstruksi.Pentingnya sertifikasi selain  meningkatkan kompetensi juga akan memberikan proteksi terhadap pekerja.